Pernahkah kalian berputar? Kemudian cobalah kalian untuk
berdiri atau berjalan lurus, Pastinya hal tersebut sangat susah. Tahukah kalian
kenapa hal tersebut terjadi? Ya karena kalian pusing. Hal ini karena organ
keseimbangan kita sedang tidak seimbang. Kalian tahu letak organ keseimbangan
tubuh kita? Buat yang tahu boleh di jawab sekeras mungkin, tapi jawabnya jangan
di artikel ani sayang nanti artikelnya rusak. Buat si pembaca yang belum tau
agan TSW akan memberitahu kalian maklum agan lagi baik hati.
Menurut beberapa artikel yang agan baca organ keseimbangan
kita terdapat di ruang telinga bagian tengah, dalam ruang tersebut terdapat
tiga gelung pipa (semicircular canal) berisi cairan klokea yang ketiganya
bermuara ke ruang vestibule. Di setiap ujung gelung pipa terdapat ujung-ujung
saraf cupula yang berada dalam ruang ampula. Cupula ini bersifat peka
rangsangan jika tersentuh oleh aliran cairan dalam gelung pipa yang mengalir
hilir mudik, sesuai posisi dan gerakan kepala.
Dalam posisi kepala tertentu kadang aliran dalam gelung
menyentuh cupula, kadang pula tidak.Ada tidaknya sentuhan aliran cairan dalam
masing-masing gelung pipa terhadap masing-masing cupula yang akan memberi
informasi ke otak lewat saraf keseimbangan (vestibular nerve). Informasi ini
yang mengabarkan ke otak sedang dalam posisi apa tubuh berada dari saat ke
saat. Lalu otak menata posisi seimbang dengan memerintahkan kepala dan postur
tubuh jika ternyata tidak berada dalam posisi tidak, atau kurang seimbang,
sehingga tubuh senantiasa terpelihara dalam posisi tegak seimbang. Untuk itu,
perlu koordinasi dengan mata juga.
Saat kita berputar-putar, cairan koklea di dalam gelung pipa
atau rumah siput juga berputar dan mengirimkan sinyal posisi tubuh ke otak
kita. Jika tiba-tiba berhenti berputar, kita bisa terjatuh dan merasa pusing.
Ini disebabkan cairan koklea masih belum berhenti berputar walaupun tubuh kita
telah diam. Sensor di dalam telinga masih mengirimkan pesan ke otak seakan-akan
kita masih berputar. Hal inilah yang membuat kita pusing dan merasa seperti
akan jatuh.
Menurut hukum dasar fisika, jika sebuah obyek diam, maka
obyek itu akan tetap diam hingga ada yang mengusiknya. Jika obyek itu bergerak,
obyek itu akan tersebut bergerak hingga berhenti. Inilah penyebab mengapa Anda
merasa pusing setelah berputar-putar.
Kurang baik apalagi agan TSW sudah dijelaskan dalam ilmu
biologi dan ilmu fisika. Agan baikan?
Agan
mau tanya lagi biar pengetahuan kita semakin luas, ok? Bagaimana Cara Otak
Mendeteksi Gerakan Kepala? Siapa yang bdsa
jawab agan kasih jempol. Berikut merupakan
jawabanya,Dalam struktur labirin telinga dalam,
ada tiga buah kanal semisirkular yang tegak lurus satu sama lain. Masing-masing
kanal berfungsi untuk merasakan pergerakan kepala anda pada sumbu yang berbeda,
dan ketiganya akan bekerja sama sehingga anda dapat mendeteksi pergerakan
kepala anda dalam 3 dimensi. Kanal-kanal ini diisi dengan cairan yang disebut
endolymph yang akan bergerak-gerak seiring gerakan anda. Dalam kanal ini juga
terdapat helai rambut kecil untuk mendeteksi gerakan cairan dimana rambut kecil
ini akan bergerak seiring gerakan cairan, seperti tanaman air bergoyang di arus
sungai. Sel-sel rambut di atas, tertanam ke dalam suatu zat seperti agar-agar yang
disebut cupula. Ketika anda memiringkan kepala anda, endolymph akan bergerak
dalam satu arah melalui masing-masing kanal, menyeret cupula yang lebih lambat
dan memiringkan sel-sel rambut ke sana kemari. Informasi tentang ke arah mana
sel-sel rambut bergoyang pada saat tertentu akan diteruskan ke otak melalui
sekitar 20.000 serabut saraf, dan ditafsirkan oleh otak sebagai gerakan. Bagaimana, sama dengan jawaban kalian tidak? Buat
kalian yang jawabanya sama agan kasih jempol.
Pernahkah kalian
melihat penari balet ketika berputar? Coba tebak kenapa penari tersebuk tidak
merasa pusing?
Sebuah
studi terbaru menunjukkan bahwa latihan bertahun-tahun yang dilakukan oleh para
penari ini memberi pengaruh yang cukup besar. Latihan konsisten dalam jangka
panjang membuat otak mereka beradaptasi sehingga efek pusing saat
berputar-putar dapat mereka hindari.
Seperti
dikutip dari MSN.com,
Selasa (1/10/2013), para peneliti menyimpulkan bahwa penari balet mampu menekan
sinyal dari organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalamnya. Para
peneliti berharap hasil penemuan tersebut dapat membantu proses pengobatan bagi
orang-orang dengan pusing kronis.
Penelitian
ini dilakukan dengan melibatkan 29 penari balet wanita dan 20 pendayung wanita.
Seluruh responden ini sebaya dan memiliki tingkat kebugaran yang sama. Mereka
kemudian duduk di sebuah kursi di dalam ruangan gelap dan kursi tersebut
diputar berulang-ulang. Hasilnya, para penari mengalami tingkat perpusingan
yang lebih rendah dibandingkan dengan para pendayung.
Scan
otak yang dilakukan kemudian juga menunjukkan adanya perbedaan antara penari
dan pendayung dalam 2 bagian otak, yaitu korteks serebral (bertanggung jawab
untuk persepsi pusing) dan area cerebellum (tempat diprosesnya input sensorik
dari organ vestibular telinga). Sistem vestibular termasuk sel-sel rambut
beristirahat dalam cairan yang mendeteksi suara dan gerakan kepala.
"Scan
menunjukkan bahwa cerebellum pada penari balet ukurannya lebih kecil. Ini
mungkin karena penari biasanya tidak menggunakan sistem vestibular dan hanya
mengandalkan gerakan-gerakan yang terkoordinasi," ujar penulis studi, Dr
Barry Seemungal, dari Imperial College London, Inggris.
Dr
Seemungal melanjutkan, otak para penari balet sudah beradaptasi selama
bertahun-tahun untuk menekan input. Akibatnya, sinyal yang pergi ke daerah otak
yang bertanggung jawab pada persepsi pusing di korteks serebral akan berkurang.
Inilah sebabnya penari balet bisa menahan pusing saat berputar-putar.
Kalau
kalian mau tidak pusing saat berputar maka jadi penari balet saja. Kayaknya
cocok tu??? Hehehe.
Nah
ini fakta yang paling akhir dari pembahasan agan di artikel ini. Coba tebak,
Bumikan berputar, lalu kenapa kita tidak merasa pusing? Ayo tebak kalau bisa
agan kasih fb agan, hehehe.
Itu terjadi karena
bumi kita berotasi secara seragam, tidak melonjak-lonjak, sementara indra kita
terbatas hanya bisa merasakan perubahan gerak (percepatan) saja.
Setiap kali benda diusik dari geraknya misalnya dengan mengubah arah
atau kecepatannya maka benda itu mengalami percepatan.
Misalkan kita naik
mobil yang bergerak dalam lintasan lurus dan mobil itu beroperasi menggunakan
cruise control (pengatur kecepatan otomatis yang membuat mobil itu bergerak
dengan kecepatan konstan). Kita tidak
merasakan gaya apa pun mendorong tubuh kita.
Akan tetapi begitu mobil memasuki tikungan, tubuh kita merasakannya
karena kita sedikit terdorong ke arah luar lengkungan.
Contoh lain lagi
jika pengemudi tiba-tiba menginjak pedal akselerator tubuh kita langsung
menyadarinya karena tiba-tiba kita terdorong ke sandaran kursi.
Atau jika pengemudi
mengerem mendadak, tubuh kita tiba-tiba bergerak terdorong ke depan.
Pada hakikatnya
tubuh kita tidak tahu bahwa ia sedang bergerak meskipun otak kita
mengetahuinya.
Otak tahu bahwa
bumi terus berotasi dan berevolusi
tetapi tubuh kita tidak merasakannya karena bumi bergerak dengan mulus,
berkesinambungan dan seragam. Seperti
yang dikatakan Newton dalam hukum pertama tentang gerak benda (termasuk tubuh)
yang sedang bergerak pada kecepatan konstan dalam lintasan lurus akan terus
bergerak seperti itu kecuali ada gaya dari luar yang mempengaruhinya. Tanpa gaya dari luar benda itu (termasuk
tubuh kita) tidak akan pernah tahu bahwa ia sedang bergerak.
Sumber :
Show
0 Comments
prev
next